Menurut Penelusuran Tim
Perumus RPJMG Samuti Makmur dari tetua atau sesepuh Gampong, sebelum terbentuk
menjadi sebuah gampong, wilayah Samuti Makmur merupakan daerah rawa-rawa dan
daratan.
Sejarah penamaan Samuti
Makmur menurut sesepuh gampong ada hubungannya dengan lagenda Banta Amat yang
pusarnya sekarang terdapat di Gampong Samuti Krueng. Konon setelah pengembaraan
Banta Amat dalam rangka mencari
ibunya yang diculik Jugi (Manusia sakti dan jahat), ia sampai di Samalanga dan
mempersunting putri Raja Samalanga yang bernama Putroe Ti. Pada saat Banta
Amat kembali kedaerah asalnya, diadakan lah upacara penyambutannya dan
Putroe Ti disebuah tanah lapang daerah Samuti Makmur sekarang. Upacara tersebut
diberi nama ”Sambot Ti / Sambot Putroe
Ti”. Dari pelesetan kata Sambot Ti
lah nama Samuti Makmur terjadi.
Dalam
masa berkembangnya pemerintahan Gampong Samuti Makmur
sejak era pendudukan Hindia-Belanda hingga masa pemerintahan Republik Indonesia
saat ini. Gampong Samuti Makmur telah mengalami
periode pemerintahan sebagai berikut:
Sejarah
Kepimpinan Samuti Makmur
|
||
1
|
H. Hanafiah
|
Tahun 1958 s/d 1963
|
2
|
Hasan Luthan
|
Tahun 1964 s/d 1968
|
3
|
H. Asamad
|
Tahun 1969 s/d 1979
|
4
|
Ahmad Latif
|
Tahun 1980 s/d 1985
|
5
|
H Asamad
|
Tahun 1986 s/d 1990
|
6
|
Ben Buleuen
|
Tahun 1990 s/d 1995
|
7
|
H Husen Asamad
|
Tahun 1996 s/d 2011
|
8
|
Tgk Zakaria Usman
|
Tahun 2011 s/d sekarang
|
2 komentar
komentarbagus ya.,, sumber dari mana ya,, siapa yang ceritain...kepigen dengar lebih rinci
Replyini kisah turun temurun dari tetua/sepuh gampong samuti makmur
Reply